gambar 1 |
Salah satu spot wisata yang mampu mengaduk-aduk nilai spiritual kita adalah menziarahi makam Panembahan Senopati, yang merupakan raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Mataram. Yang juga merupakan leluhur atau nenek moyang dari Sultan-sultan yang memerintah Kasultanan Yogyakarta hingga sekarang. Dalam pemakaman yang dinamai Ngabei Loring Pasar Sutawijaya, juga ikut dimakankan Ayah Bunda beliau Kid an Nyi Ageng Pemanahan, Sultan Hadiwijaya (ayah angkat Panembahan Senopati) dari Kerajaan Pajang serta kerabat istana lain.
Selain itu ada juga Ki Ageng Mangir, yang merupakan menantu sekaligus musuh beliau, sehingga setengah dari makamnya terletak di luar. Kurang lebih 100 meter di sebelah selatan kompleks makam, masih dapat disaksikan Watu Gilang—yang konon lantai singgasana Panembahan Senopati sendiri yang digunakan untuk mengakhiri hidup Ki Ageng Mangir.
Menemukan area makan ini cukup muda, dari pasar tradisional Kotagede, kita bisa berjalan kaki ke selatan tak sampai 500 meter di barat jalan akan terlihat sebuah beringin yang sangat besar dengan sebuah pendopo sederhana di bawahnya. Itulah area makam Panembahan Senopati.
Kita bisa langsung masuk ke dalam area makam yang di dalamnya terdapat Masjid Kotagede yang sejarahnya sama tuanya dengan kota Jogja. Dilihat dari arsiteknya, masjid ini masih mempertahankan gaya Hindu dilihat dari ukiran-ukirannya. Di sebelah selatan masjid, terdapat sebuah gapura kecil seperti pintu kerajaan—lengkap dengan pintu kayunya yang terukir dengan indah.
gambar 2 |
Jangan lupa untuk selalu bawa uang kecil—seribuan—untuk berbagi dengan para abdi dalem ketika di area makam, karena biasanya kita akan menemui ‘kota amal’ di dalam area.
gambar 1: http://www.potlot-adventure.com/wp-content/uploads/2009/09/Makam-Kotagede.jpg
gambar 2: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjxZ7eawLO0UfbcMmfk5KjKJi_g12HdLsz9a-2bd9mGWDJdU_D3h0eFz5PEmVLx0yeJ8d6xeVfsFDzMRDwfXrCmZuBLC46uq9olhstrIvWbYcS5riFrxU7dd2RLtSz-8bm9tmhStiKZHI/s320/DSCN0147.JPG
0 komentar:
Posting Komentar