Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Selasa, 09 November 2010

Wisata Spiritual di Kotagede

/ On : 00.05/ Terimakasih atas kunjungannya, di BLOG saya yang sederhana ini. Semoga bermanfaat meski tidak sebesar yang Anda harapakan. untuk itu, kritik, saran serta komentar untuk kemajuan blog ini ke depan sangat saya tunggu. Jika Anda ingin berdiskusi atau memiliki pertanyaan seputar artikel di blog ini, silahkan hubungi saya via e-mail.
gambar 1
Melakukan perjalanan ke Kotagede, Jogja, merupakan perjalanan spiritual dan ziarah dalam memugar kebesaran Mataram yang merupakan embrio kota Jogja modern. Terletak kurang lebih lima kilometer di sebelah selatan Tenggara Jogja, Kotagede menjadi kota budaya kecil namun, memiliki makna sejarah peradaban besar yang melebihi kota Jogja sendiri.

Salah satu spot wisata yang mampu mengaduk-aduk nilai spiritual kita adalah menziarahi makam Panembahan Senopati, yang merupakan raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Mataram. Yang juga merupakan leluhur atau nenek moyang dari Sultan-sultan yang memerintah Kasultanan Yogyakarta hingga sekarang. Dalam pemakaman yang dinamai Ngabei Loring Pasar Sutawijaya, juga ikut dimakankan Ayah Bunda beliau Kid an Nyi Ageng Pemanahan, Sultan Hadiwijaya (ayah angkat Panembahan Senopati) dari Kerajaan Pajang serta kerabat istana lain.

Selain itu ada juga Ki Ageng Mangir, yang merupakan menantu sekaligus musuh beliau, sehingga setengah dari makamnya terletak di luar. Kurang lebih 100 meter di sebelah selatan kompleks makam, masih dapat disaksikan Watu Gilang—yang konon lantai singgasana Panembahan Senopati sendiri yang digunakan untuk mengakhiri hidup Ki Ageng Mangir.

Menemukan area makan ini cukup muda, dari pasar tradisional Kotagede, kita bisa berjalan kaki ke selatan tak sampai 500 meter di barat jalan akan terlihat sebuah beringin yang sangat besar dengan sebuah pendopo sederhana di bawahnya. Itulah area makam Panembahan Senopati.

Kita bisa langsung masuk ke dalam area makam yang di dalamnya terdapat Masjid Kotagede yang sejarahnya sama tuanya dengan kota Jogja. Dilihat dari arsiteknya, masjid ini masih mempertahankan gaya Hindu dilihat dari ukiran-ukirannya. Di sebelah selatan masjid, terdapat sebuah gapura kecil seperti pintu kerajaan—lengkap dengan pintu kayunya yang terukir dengan indah.

gambar 2
Setelah masuk, kita akan menemukan beberapa pendopo tempat kita singgah dan minta ijin kepada juru kunci atau abdi dalem untuk sowan ke makam Raja. Disini kita akan dipakaikan pakaian adat Jawa jika ingin mengunjungi makam sang Raja dan masuk lebih jauh ke dalam kompleks makam

Kompleks makam terbagi dalam 3 bagian, yaitu Masjid, makam dan sendang. Masjid terletak di bagian Timur, makam di bagian Barat dan sendang di bagian Barat Daya. Ketiga bagian tersebut dibatasi oleh pagar tembok dan dihubungkan dengan gapura. Pada halaman pertama ini terdapat prasasti yang berbunyi: Kanjeng Panembahan Senopati, Bertahta Kerajaan Mataram, Tahun Djinawal : 1509 Tahun Masehi : 1579, Kubur Kotagede Selain itu juga terdapat bangunan yang disebut dengan Bangsal Duda dengan. Halaman Kedua, di halaman ini terdapat 4 buah bangunan, yaitu bangunan di sudut Tenggara, Timur laut, Barat laut dan Barat Daya. Halaman Ketiga, terdapat bangunan utama yang terdiri dari 3 buah bangunan yang disebut Bangsal Prabayaksa, Bangsal Witana dan Bangsal Tajug.


Jangan lupa untuk selalu bawa uang kecil—seribuan—untuk berbagi dengan para abdi dalem ketika di area makam, karena biasanya kita akan menemui ‘kota amal’ di dalam area. 


gambar 1: http://www.potlot-adventure.com/wp-content/uploads/2009/09/Makam-Kotagede.jpg
gambar 2: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjxZ7eawLO0UfbcMmfk5KjKJi_g12HdLsz9a-2bd9mGWDJdU_D3h0eFz5PEmVLx0yeJ8d6xeVfsFDzMRDwfXrCmZuBLC46uq9olhstrIvWbYcS5riFrxU7dd2RLtSz-8bm9tmhStiKZHI/s320/DSCN0147.JPG

0 komentar:

Posting Komentar

Populer

Pengikut